Kamis, 09 April 2009

Serangan Fajar Tak Ampuh Lagi?

Aksi ‘serangan fajar’ yang kerap dilakukan calon saat pemilih menuju ke TPS tak lagi ampuh di lakukan pada Pemilu 2009. Masyarakat saat ini cenderung lebih memilih untuk menerima uangnya tapi tak memilih calonnya.
Hal itu terungkap dari survei terbaru Reform Institute yang dilakukan pada 21-27 Maret 2009. Dengan jumlah sampel 1.500 dan margin of error sekitar 2,53% pada tingkat kepercayaan 95%, survei dilakukan di lima provinsi di Jawa, kecuali DKI Jakarta
Dalam survei itu, sebanyak 35,13% pemilih menyatakan akan menerima uang yang dibelikan calon tapi tidak akan memilih calon itu maupun partainya. Sedangkan yang menyatakan menerima uang dan dan memilih calon atau partainya hanya sebesar 24,66%.
Sementara itu, yang menyatakan benar-benar eanolak uang dan tidak memilih calon dan partainya sebesar 31,34%. Dan yang menyatakan menolak uangnya tapi menerima ajakan untuk memilih calon atau partainya hanya sebesar 4,78%.
"Serangan fajar sudah tidak efektif lagi dilakukan pada Pemilu 2009 ini. Masyarakat sudah tidak lagi mau terikat dengan pihak-pihak yang melakukan money politics," kata peneliti Reform Institute Kholid Novianto, di kantornya, di Jakarta, Senin (6/4).
Menurut Kholid, bisa jadi masyarakat justru hanya mengelabui pihak-pihak yang memberi uang itu kepada mereka dengan menerima tapi tidak memilihnya. "Namun, itu baru pernyataan sikapnya saja. Bukan pengalaman yang mereka alami selama pemilu," terangnya. [mut/nuz]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar